Free Horoscope
Your Daily Inspiration   
Home | Shio | Zodiak | Palmistry | Elemen | Feng Shui | Gemintang | Add to Favorites
Komunitas : Musik | Film | Humor | Inspirasi | Games | Gambar Lucu dan Unik New
Kategori
 [-] All
 [+] Bisnis
 [+] Cinta
 [+] Inspirasi
 [+] Inspriasi
 [+] Persahabatan
 [+] Puisi
 [+] Religius
 [+] Semua
 [+] Umum
 [+] Urban
Pooling
 Fitur favorit kamu di Gemintang?
 Personality/Ramalan
 Musik/Lirik Lagu
 Humor
 Cerita Inspirasi & Misteri
 Games!
 ShoutBox
    Result


G-Daily Banner
Klik Disini...
UANG 1 MILLIAR
Bukan mimpi, buktikan sendiri
BandungFood
Makanan di kota Bandung
Palugada.net
Apa lu mau, gw ada!
Advertise here
Inspirasi
Dapatkan inspirasi melalui berupa motivasi, persahabatan, cinta, kisah sukses, kemanusiaan dan lain lain.. Apa arti dari Dunia ini jika kita tidak bisa saling berbagi ? Kirimkan cerita yang paling menjadi inspirasi kamu hari ini, niscaya semua keinginan kamu akan tercapai. Sukses Selalu!. 
Formalin di Makanan tidak berbahaya - Urban
View : 120244
Created by : Lisa
Diurai Jadi CO2 dalam Waktu 1,5 Menit

JOGJA - Kandungan formalin pada bahan makanan ternyata tidak akan
menimbulkan efek negatif bagi manusia. Termasuk kandungan formalin yang
terdapat pada mie basah, ikan segar, tahu, dan ikan asin. Berdasarkan
penelitian WHO, kandungan formalin yang membahayakan sebesar 6 gram.
Padahal rata-rata kandungan formalin yang terdapat pada mie basah 20
mg/kg mie. Selain itu, formalin yang masuk ke tubuh manusia akan diurai
dalam waktu 1,5 menit menjadi CO2.

Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma (USD) Dr Yuswanto
menjelaskan, berdasarkan penelitian yang dilakukan pihaknya pada tahun
2002, kandungan formalin pada mie basah di pasar Jogja sekitar 20 mg/kg
mie. Kadar itu belum secara signifikan menimbulkan toksifikasi bagi
tubuh manusia.

"Penelitian WHO menyebutkan kadar formalin baru akan menimbulkan
toksifikasi atau pengaruh negatif jika mencapai 6 gram," jelas Yuswanto
saat dihubungi Radar Jogja, kemarin. Menurut Yuswanto, sebenarnya proses
alam juga menghasilkan zat formalin yang selanjutnya terserap oleh
sayur-sayuran, buah dan daging hewan.

Dikatakan, buah-buahan dan sayuran juga mengandung zat formalin sebagai
hasil proses biologis alami. "Alam ini sebenarnya menghasilkan zat
formalin yang diserap oleh tumbuhan dan hewan. Daging sapi mengandung
formalin kira-kira 30 mg, dan kerang laut mengandung formalin 100 mg per
kg. Tapi itu formalin yang dihasilkan dari proses alami," katanya.

Bahkan, lanjut Yuswanto, para peternak sengaja membubuhkan formalin
dalam makanan ternaknya. Makanan ternak diberi kandungan formalin
sebesar 660 mg per kg. Tujuannya untuk membunuh bakteri. "Keberadaan
formalin tidak mengakibatkan keracunan hewan ternak," tambahnya.

Akan tetapi, kata Yuswanto, kandungan formalin baru akan menimbulkan
bahaya jika dihirup oleh alat pernapasan. Jika hanya dicerna alat
pencernaan, tidak akan menimbulkan risiko negatif. "Pemakaian formalin
hanya merugikan kalangan peternak. Ketika mereka menghirup formalin
lewat alat pernapasan, berpotensi menimbulkan kanker paru-paru."

Yuswanto menyimpulkan, ada kesalahan informasi di masyarakat tentang
bahaya formalin di mie basah, ikan segar, dan ikan asin. Sebenarnya,
ketika formalin masuk melalui alat pencernaan, tidak akan berpengaruh
negatif.

Kondisi itu akan berbeda jika secara terus menerus formalin masuk
melalui alat pernafasan, maka dikhawatirkan akan menyebabkan kanker
paru-paru. "Perokok juga berpotensi menghirup formalin dari setiap
batang rokok yang dikonsumsinya. Ketika setiap hari menghisap 20 batang
rokok, sama saja setiap hari menghirup 10 mg formalin," tambah Yuswanto.

Kenapa formalin di makanan tidak berbahaya? Kata Yuswanto, proses
metabolisme formalin yang masuk ke tubuh manusia sangat cepat. Tubuh
manusia akan mengubah formalin menjadi Co2 dan air seni dalam waktu 1,5
menit.

"Secara alami, setiap liter darah manusia mengandung formalin 3
mililiter. Sedangkan formalin yang masuk bersama makanan akan
didegradasi menjadi CO2 dan dibuang melalui alat pernapasan. Jadi, meski
formalin dikonsumsi dalam jangka waktu yang cukup lama, tidak akan
terjadi proses akumulasi dan menyebabkan toksifikasi."

Yuswanto menegaskan, informasi yang berkembang di masyarakat salah
kaprah. Sebab, baru dalam dosis besar yakni sekitar 6 gram, formalin
akan memunculkan efek negatif bagi tubuh manusia.

"Lagi-lagi yang dirugikan masyarakat kecil. Penjual mie basah, tahu, dan
ikan asin dirugikan. Seharusnya, kita berpegang pada hasil penelitian
yang akurat. Pemerintah harus segera mengambil sikap atas kekacauan ini.
Kasihan pedagang kecil," tambah Yuswanto.

...Beri inspirasi ke teman kamu !!!
Nama Kamu:  Email Kamu:
Nama Teman:  Email Teman:
Kode Verifikasi :  1833  Ketik Ulang Kode Verifikasi
Kode verifikasi dibutuhkan untuk menghindari Spam (IP Address kamu : 18.117.137.64)
Kategori lainnya
LOW TRUST SOCIETY - Bisnis
LOW TRUST SOCIETY
Oleh: Rhenald Kasali

Saya baru saja memeriksa ujian mahasiswa saya. Ketika
akan menyerahkan nilai akhir Mereka, saya terpaksa
menoleh kepada berita acara ujian yang mencantumkan
nama beserta tanda tangan mereka masing-masing.
Astaga. Tak Ada satu pun nama yang dapat saya ke...[View]

Aksi Bajak Siswa Cerdas - Umum
17 Juli 2006
Aksi Bajak Siswa Cerdas
iman yuniarto dari Singapura


Jumat malam (14/7) pekan lalu menjadi jamuan malam
istimewa bagi 386
jago fisika dari 83 negara. Bertempat di ruang makan
Hall of Residents
kompleks Nanyang Technological University (NTU),
Singapura, Prof Loh Nee
Lam, koo...[View]

Pengesahan UU - Umum
Rabu, 12 Juli 2006,
Warga Keturunan Tak Lagi Dibedakan

Pengesahan UU Kewarganegaraan Disambut Perasaan Haru
JAKARTA - Berita gembira bagi para warga keturunan yang masih
berjuang untuk mendapatkan status kewarganegaraannya (WNI). UU
Kewarganegaraan RI yang kemarin disahkan dalam rapat paripu...[View]

Asal usul sepak bola (Cu Ju) berasal dari Tiongkok - Semua
Bicara tentang sejarah, olah raga sepak bola modern terlahir pada pertengahan abad ke 19 di Inggris. Akan tetapi, F.I.F.A.(Federation of International Football Association) pada tahun 2004 sudah secara resmi mengakui bahwa sepak bola paling awal sekali berasal dari Tiongkok, kala itu disebut Cu Ju (...[View]
Don't Call Me Chinese - Urban
Orang Indonesia mengenal Wali Songo, yaitu sembilan orang sakti yang pertama2 menyebarkan agama Islam di Jawa. Beberapa dari Wali ini adalah orang tionghoa dengan gelar Sunan. Artinya "Su" dari
Suhu atau dialek Fukien Saihu, Suoyu (Mandarin) Szefu dan "nan"= selatan (CMIIW).

Laksamana Cheng Ho y...[View]

1  2  3  4  5  6  7  8  9  10  11  
12  13  14  15  16  17  18  19  20  21  22  
23  24  25  26  27  28  29  30  31  32  33  
34  35  36  37  38  39  40  41  42  43  
ShoutBox




Copyright 2005-2007 Gemintang. All Rights Reserved.
Contact us

eXTReMe Tracker