Free Horoscope
Your Daily Inspiration   
Home | Shio | Zodiak | Palmistry | Elemen | Feng Shui | Gemintang | Add to Favorites
Komunitas : Musik | Film | Humor | Inspirasi | Games | Gambar Lucu dan Unik New
Kategori
 [-] All
 [+] Bisnis
 [+] Cinta
 [+] Inspirasi
 [+] Inspriasi
 [+] Persahabatan
 [+] Puisi
 [+] Religius
 [+] Semua
 [+] Umum
 [+] Urban
Pooling
 Fitur favorit kamu di Gemintang?
 Personality/Ramalan
 Musik/Lirik Lagu
 Humor
 Cerita Inspirasi & Misteri
 Games!
 ShoutBox
    Result


G-Daily Banner
Klik Disini...
UANG 1 MILLIAR
Bukan mimpi, buktikan sendiri
BandungFood
Makanan di kota Bandung
Palugada.net
Apa lu mau, gw ada!
Advertise here
Inspirasi
Dapatkan inspirasi melalui berupa motivasi, persahabatan, cinta, kisah sukses, kemanusiaan dan lain lain.. Apa arti dari Dunia ini jika kita tidak bisa saling berbagi ? Kirimkan cerita yang paling menjadi inspirasi kamu hari ini, niscaya semua keinginan kamu akan tercapai. Sukses Selalu!. 
Hidup Terus Berputar - Inspirasi
View : 123507
Created by : dea
Semua orang tahu hidup itu singkat, namun, berapa banyak yang bisa menghargai atau menyayangi hidup, menjalani hidup diri sendiri dengan baik? Banyak orang yang sewaktu akan meninggal, kerap merasa menyesal terhadap apa yang dilakukannya sepanjang hidupnya, merasa diri ini hidup sia-sia, seandainya bisa kembali membuka lembaran baru, dia pasti ingin menjalani hidup yang berbeda sama sekali. Namun kini segalanya sudah terlambat, malaikat pencabut nyawa sedang mengetuk pintu, waktu yang tersisa tinggal sedikit, tiba-tiba dia baru menyadari dirinya belum pernah hidup.

Karena itu, ketika orang-orang berkata takut mati, sebenarnya yang benar-benar ditakuti adalah, diri sendiri belum pernah hidup yang sesungguhnya. Setiap ketika ada yang meninggal dunia, Anda akan merasa sedih. Namun, pernahkah Anda renungkan? Apakah Anda sedih karena orang yang meninggal itu atau Anda sedih untuk diri sendiri? Sesungguhnya, besar kemungkinan Anda sedih untuk diri Anda sendiri, sebab setiap kematian akan membuat Anda menyadari bahwa Anda juga bisa mati, bagi Anda kematian itu meresahkan dan menakutkan, sebab Anda belum pernah hidup baik-baik sebagaimana mestinya, Anda selalu membuang-buang waktu.

Setiap malam minggu, kita heran kenapa seminggu ini lantas berlalu begitu saja. Setiap tahun baru, kita merasakan kenapa setahun berlalu sudah. Pergi mendaki gunung, baru sadar tenaga dan stamina tidak sekuat dulu lagi; melihat rambut putih, baru sadar diri ini sudah tua, sudah berusia 40, 50 tahun atau hampir senja dan gigi bertanggalan, namun, bagaimanapun tidak terenungkan, bagaimana hari demi hari itu berlalu! Lebih celakanya lagi, masih banyak hal yang belum Anda kerjakan, masih banyak mimpi yang belum diraih, Anda bahkan belum menjalani hidup yang sesungguhnya, lantas sudah akan pergi begitu saja selama-lamanya, bukankah ini sangat mengerikan?

Baru-baru ini dalam sebuah buku melihat sebait kata-kata demikian, saya merasa mirip sekali dengan gambaran hidup banyak orang, petikannya seperti berikut ini: "Awalnya, saya ingin sekali masuk ke perguruan tinggi; kemudian ingin rasanya segera menyelesaikan kuliah agar bisa mulai bekerja; berikutnya, saya ingin menikah, dan ingin sekali memiliki anak; lalu, saya sangat berharap anak-anak cepat dewasa dan sekolah, agar saya bisa kembali bekerja; selanjutnya, tiap hari saya merenung ingin sekali segera pensiun; kini, saya benar-benar hampir akan mati ¡K".

Tiba-tiba, baru saya sadari, saya selalu lupa untuk menjalani hidup yang sesungguhnya. Hidup semua orang begitu mirip, sejak kecil ingin sekali segera tumbuh dewasa, setelah dewasa menginginkan cinta, perkawinan, anak, setelah memiliki anak lalu berharap mereka segera dewasa. Kemudian, cerita generasi kemarin kembali dimainkan lagi pada generasi berikutnya. Apakah perjalan hidup ini hanya berupa serangkaian penantian dan harapan, atau tak berdaya? Pasti masih ada sedikit yang berbeda, kan!

Saudara-saudari yang tercinta, tidak peduli berapa usia Anda saat ini, saya harap Anda juga bisa seperti saya selalu mengingat atau meninjau kembali kehidupan sendiri. Apa saja yang telah Anda perbuat sepanjang hidup ini? Hal yang ingin Anda kerjakan apakah sudah Anda lakukan? Apakah Anda pernah tersenyum atau tertawa, pernahkah merasakan kebahagiaan yang sebenarnya? Hidup sampai detik ini, apakah ada sesuatu yang dirasakan kurang dan merasa menyesal?

Anda bisa bertanya seperti ini pada diri sendiri; saat hidup ini berakhir, apa Anda berharap diri Anda pernah hidup dengan suatu bentuk yang lain? Ada seorang siswa menceritakan sepotong kisah dirinya. Itu adalah peristiwa yang terjadi pada musim dingin tahun lalu, ayahnya terburu-buru hendak ke luar negeri, dan dia juga tergesa-gesa untuk pergi menepati janji bertemu dengan temannya, dan dengan terburu-buru dia mengucapkan sampai bertemu lagi kepada ayahnya. Dia tidak tahu ternyata ini adalah perpisahan terakhir mereka, sebab sejak itu mereka tidak pernah "berjumpa lagi". Kematian sang ayah, membuatnya sangat sedih dan menyesal, dengan sayu dia berkata: "kini, semuanya sudah terlambat."

Kisah seperti ini sebenarnya terus berulang dan berulang. Banyak yang kerap merasa "terlambat", baru sadar masih banyak yang belum dikerjakan, banyak kata-kata yang belum sempat diutarakan, sungguh ini adalah penyesalan terbesar dalam kehidupan. Membuka lembaran koran atau menyalahkan televisi, Anda akan melihat di mana-mana adalah kecelakaan dan bencana, setiap hari pasti ada berita tentang kematian. Ada Tsunami di pantai selatan Jawa, ada peledakan bom di India, angin topan di China dsb, mohon tanya orang-orang ini, sebelum meningalkan rumah di pagi hari pernahkah terlintas dalam benak kita akan pergi begitu saja? Hidup ini tidak menentu.

Apakah kita pernah merenungkan hidup Anda? Bagaimana Anda menjalani hidup selama beberapa tahun ini? Setiap hari tergesa-gesa, berangkat pagi pulang malam, hanya untuk memperoleh uang lebih banyak, mendapat kedudukan yang lebih tinggi, berusaha mengejar kesuksesan di mata duniawi, mengejar kenikmatan materi yang menggoda manusia, lantas setelah itu? Anda tetap saja hampa, tidak bahagia, bukan? Jika hidup kita hanya serangkaian kesibukan, beban stres, yang tersisa hanya tanggung jawab, kewajiban, tiada keceriaan dan kegembiraan, kehidupan seperti ini bukankah sangat menjenuhkan?

Jangan sampai sudah terlambat baru tidak rela pergi (mati) begitu saja, jangan sampai terlambat baru kemudian menyesal, sebaiknya tahu sebelum terlambat. Hidup tidak ada gladiresik, pertunjukkan tidak bisa dicoba. "Mentari terbit dan terbenam kapan kembali? Bunga berguguran tak berdaya!"



...Beri inspirasi ke teman kamu !!!
Nama Kamu:  Email Kamu:
Nama Teman:  Email Teman:
Kode Verifikasi :  7474  Ketik Ulang Kode Verifikasi
Kode verifikasi dibutuhkan untuk menghindari Spam (IP Address kamu : 3.138.122.4)
Kategori lainnya
Hati2 di persimpangan Jl Sudirman - Urban
Rekan-rekan, sekedar berbagi pengalaman yang semoga
bermanfaat:

Kemarin sore 5 September 2005, sekitar jam 19:25,
saya melintasi jalan Jend. Sudirman yang super
macet. Sekitar 100 meter setelah Gedung Danamon,
saat
saya berada di jalur kedua dari kanan, sekelompok
pemuda tanggung mengitari ...[View]

Mujizat itu Memang Ada! - Religius
ini sedikit cerita tentang pengalaman pribadi.
Hari sabtu tanggal 1 oktober 2005, Bom bali II telah
terjadi.
Saat itu Maria (Tris) sedang outing bersama
seluruh karyawan PT. Kim Eng,
kebetulan acara diadakan di Nyoman Cafe Jimbaran
antara jam 18:00 sampai
terjadinya peristiwa peledakan b...[View]

Pemerasan Gaya Baru - Umum
Bila anda ditilang oleh polisi lalulintas, biarkan saja dan
terimalah surat tilang dengan lapang dada, walau pada saat itu anda menggerutu bahwa polisi telah mengada-ngada menuduh anda menerobos lampu merah atau kesalahan lain. Dan jangan sekali kali anda mengeluarkan uang untuk damai.

Saat ...[View]

3 tips yang berguna untuk Anda - Umum
1) Nomor Darurat
Nomor darurat untuk telepon genggam adalah 112. jika anda sedang di daerah yang tidak menerima sinyal hp dan perlu memanggil pertolongan, silahkan tekan 112, dan hp akan mencari network yang ada untuk menyambungkan nomor darurat bagi anda, dan yang menarik, nomor 112 dapat dipence...[View]

Bola Untuk Anak - Umum
*Bola Untuk Anak*

*25 tahun yang lalu,*
Inikah nasib? Terlahir sebagai menantu bukan pilihan. Tapi aku dan
Kania
harus tetap menikah. Itu sebabnya kami ada di Kantor Catatan Sipil.
Wali
kami pun wali hakim. Dalam tiga puluh menit, prosesi pernikahan kami
selesai. Tanpa sungkem dan tabur mel...[View]

1  2  3  4  5  6  7  8  9  10  11  
12  13  14  15  16  17  18  19  20  21  22  
23  24  25  26  27  28  29  30  31  32  33  
34  35  36  37  38  39  40  41  42  43  
ShoutBox




Copyright 2005-2007 Gemintang. All Rights Reserved.
Contact us

eXTReMe Tracker