Kisah Sukses, Cerita Inspirasi dan Motivasi
Dapatkan inspirasi melalui berupa motivasi, persahabatan,
cinta, kisah sukses, kemanusiaan dan lain lain.. Apa arti dari Dunia ini jika kita tidak bisa saling berbagi ? Kirimkan cerita yang paling menjadi inspirasi kamu hari ini, niscaya semua keinginan kamu akan tercapai. Sukses Selalu!.
Berada di Dua Kuadran - Bisnis
View : 120153 Created by : admin
Sebut saja koh Aseng seorang pengusaha sukses di
bidang bahan bangunan di Yogyakarta yang tak pernah membiarkan ke-lima orang putra-putrinya menikmati bangku universitas, maka ketika salah satu putrinya nekad
meraih gelar Insinyur Teknik Sipil malah dimusuhi. Apa yang
terjadi dengan putra-putrinya yang rata-rata hanya lulusan SMU ? Bagi mereka telah tersedia sebuah toko bahan bangunan lengkap dengan isi dan modalnya.
"Buat apa sekolah tinggi-tinggi, wong bapakmu ini SD saja
nggak lulus tapi bisa kaya" katanya berkobar-kobar seolah nggak mau kalah dengan isi artikel
"Kalau ingin kaya, ngapain sekolah !?" tulisan Purdi
E. Chandra.
Coba periksa, berapa banyak orang tua yang mau
berisiko seperti koh Aseng, berapa banyak yang suka anaknya hanya lulus SMP dan berapa banyak yang
rela anaknya drop-out ? Mungkin saja masih ada satu
diantara ribuan dan coba periksa apakah para pakar motivator yang sukses yang tak lulus SD atau drop out itu anaknya juga tak lulus SD atau ikut-ikutan drop-out
supaya sukses seperti orang-tua-nya? Nyaris tidak bakal menemukan orang tua yang tak ingin anaknya sekolah setinggi mungkin, kecuali karena alasan tak cukup biaya.
Seorang kawan yang bergelar doktor dan menjadi dosen
di sebuah universitas terang-terangan mengatakan bahwa perguruan tinggi tak ubahnya sebuah industri yang mencetak sarjana dalam waktu empat tahunan dan ketika
lulus dan masuk ke dunia kerja kalau dihitung-hitung secara
cermat, ternyata ilmu yang dibutuhkan untuk bekerja di bidang misal akuntansi hanya butuh sekolah selama setahun bahkan kursus 3 bulan saja sudah bisa kerja sebagai staf akuntansi. Tapi pada kenyataannya masyarakat lebih memilih bersekolah 4 tahun plus 2 tahun dari pada setahun yang hanya mengantungi gelar D1 atau D3.
Awal November 2004 Robert T. Kiyosaki berkunjung ke
Indonesia dan tidak sedikit mereka yang membaca buku-bukunya mendadak memiliki nyali untuk pindah kuadran dari employee menjadi entrepreneur, tanpa peduli kemudian
sukses atau gagal yang penting jadi entrepreneur. Ada
sementara orang yg melihat euphoria ini bertindak bagaikan dukun togel yang memotivasi setiap orang untuk terjun ke kuadran entrepreneur yang terlanjur dianggap lebih
bergengsi ini. Cukup beralasan menceburkan orang yang
baru 'ingin' berenang terjun ke sungai tanpa peduli bisa atau tidak bisa berenang dan lebih banyak publikasi bagi mereka yang sukses ketimbang yang malu dipublikasikan karena tenggelam alias gagal, alhasil yang nampak
hanyalah mereka yang sukses saja.
Ketika makan siang di sebuah restoran empek-empek di
bilangan Jakarta Utara terlontar pertanyaan ke pemilik restoran yang ternyata baru buka satu minggu tinggal di Jakarta hasil bedol desa sekeluarga dari Palembang.
Usut punya usut, ternyata tempat usahanya yang berupa
rumah tinggal harus dibayar senilai 120 juta untuk jangka waktu kontrak empat tahun. Luar biasanya mereka juga tidak paham dengan kota Jakarta, dan ketika saya tanyakan hal kenekatan mereka "Ini masih lebih bagus daripada saya
berjudi, kalau kalah bisa amblas tak bersisa, kalau saya usaha seperti ini seandainya kalah pun masih ada sisa" jawabnya enteng.
Didalam buku-bukunya hingga permainan Cash Flow Games
101 sebenarnya Kiyosaki mengajarkan kita untuk mengambil risiko yang terukur.
Seseorang yang ingin pindah kuadran perlu merencanakan dan menjalani proses transformasi dari employee ke entrepreneur secara bertahap. Paycheck adalah istilah gajian yang perlu ditabung dan mulai diaktifkan secara
cerdik dan strategis. Pergerakan menggeser kursi dari
lingkungan employee ke lingkungan entrepreneur sudah harus dimulai dan memanfaatkan waktu diluar jam kerja employee untuk berinteraksi dengan para entrepreneur
membantu merangsang aktifnya otak kanan. Membaca buku
dan majalah yang berhubungan dengan dunia usaha sangat positif untuk menambah wawasan.
Tak jarang internet bisa mempertemukan kita dengan peluang bisnis diluar jangkauan fisik bahkan benar-benar jauh diluar perkiraan kita.
Berorganisasi atau berkomunitas membawa kita ke dunia
yang berwarna-warni serta mengubah penampilan menjadi semakin bermakna.
Mengenal orang-orang sukses, berinteraksi dan belajar kepada mereka sangat membantu kita merangkak keluar dari tempurung kelapa yang kita diami selama ini.
Memiliki tujuan dan impian bidang bisnis yang ingin
kita raih adalah keharusan untuk mengaktifkan pikiran bawah sadar kita semakin fokus diikuti pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan.
Beberapa transaksi dengan teman, kolega hingga orang yang tak dikenal sangat berguna untuk mengasah naluri bisnis menjelang memasuki dunia bisnis yang sesungguhnya.
Ketika keputusan berinvestasi telah diambil bukan berarti kita harus pamit kepada bos kita saat itu juga, ada ribuan orang yang serempak bilang "mana mungkin ?" "You are what you think", ketika kita berpikir "tidak mungkin", demikianlah yang terjadi, sebaliknya ketika dengan tegar kita
mampu menghapus kata-kata "tidak mungkin" dalam kamus
kehidupan kita, niscaya tiada yang mustahil. Menginjakkan kaki kanan di employee dan kaki kiri di entrepreneur terkesan konservatif dan kurang totalitas, tetapi bisa menjadi alternatif pilihan yang bijaksana diantara ekstrim kanan
yang mungkin hanya menjadi kolektor buku-buku Kiyosaki di
zona kenyamanan atau ekstrim kiri yang langsung meninggalkan bos tanpa pijakan yang mantap.
"No Risk No Gain", makin besar risiko yang diambil
makin besar untung atau rugi, hidup selalu demikian dan kita punya hak untuk secara bijak mengambil risiko yang terukur. Menginjakkan kaki di dua kapal boleh menjadi alternatif pilihan bijaksana sebelum kita menjadi entrepreneur yang sesungguhnya.
...Beri
inspirasi ke teman kamu !!!
Sedikit Renungan - Inspirasi Suatu hari seorang sahabat saya pergi ke rumah orang jompo atau lebih terkenal dengan sebutan panti werdha bersama dengan teman-temannya. Kebiasaan ini mereka lakukan untuk lebih banyak mengenal bahwa akan lebih membahagiakan kalau kita bisa berbagi pada orang-orang yang kesepian dalam hidupnya.
...[View] Belajar Untuk Mencintai - Cinta Belajar mencintai orang yg tdk sempurna dgn cara yg
sempurna...
Ketika kita berada di tempat pada saat yang tepat,
Itulah kesempatan.
Ketika kita bertemu dengan seseorang yang membuatmu
tertarik,
Itu bukan pilihan, itu kesempatan.
Bertemu dalam suatu peristiwa bukanlah pilihan,Itu...[View] Corporate Lessons - Bisnis Old story, but still worth a second look...
Subject: Moral of the Story
Corporate Lesson 1*
A man is getting into the shower just as his wife is
finishing up her
shower when the doorbell rings. After a few seconds of
arguing over
which one should go and answer the doorbell, the wife
gi...[View] Gagang Trolley Lebih Jorok dari Pintu Toilet - Umum
Jakarta, Acara belanja bulanan bisa jadi bencana kalau tidak hati-hati. Sebuah penelitian terbaru membuktikan, trolley alias kereta belanja menyimpan lebih banyak kuman ketimbang handle pintu toilet. Hiiiiiiiiii!!
Penelitian ini dilakukan oleh lembaga Consumer Protection Board di Korea. Merek...[View] The Busier You Are - Inspirasi THE BUSIER YOU ARE
Suatu hari, seorang ahli 'Managemen Waktu' berbicara didepan sekelompok mahasiswa bisnis, dan ia memakai ilustrasi yg tidak akan dengan mudah dilupakan oleh para siswanya. Ketika dia berdiri dihadapan siswanya dia berkata: "Baiklah, sekarang waktunya kuis " Kemudian dia mengel...[View]
|